Cerita Pengusaha Sukses Jonathan Abram - Si Legenda Friendster
Untuk Generasi Y2K Siapa
yang tidak kenai dengan situs social networking Friendster?
Situs jaringan sosial
ini mampu menjembatani semua
orang yang berada
di berbagai belahan
dunia untuk saling
berinteraksi. Kemudahan akses dan
beragamnya fasilitas yang
disediakan menjadikan Friendster sebagai situs jaringan sosial yang banyak di gandrungi
oleh berbagai kalangan baik
muda maupun tua dan dari bermacam jenis profesi mulai dari pelajar atau mahasiswa, pebisnis hingga politikus. Kesuksesan Friendster tentu tidak
datang dengan sendirinya.
Lantas, siapa yang berdiri di
balik kesuksesan jejaring sosial ini? Dia adalah Jonathan
Abrams. Berikut perjalanan seorang
Jonathan Abrams yang merintis dan membangun
usahanya di bidang media teknologi.
DARI NETSCAPE MENUJU FRIENDSTER
Jonathan Abrams dari: https://people.emich.edu |
Jonathan Abrams merupakan sosok pemuda
workaholic dan inovator. Berbekal gelar Honors B.Sc yang diperolehnya dari
fakultas Computer Science di McMaster
University, Jonathan Abrams
mendedikasikan dirinya pada
perusahaan internet terkenal, Netscape dan Nortel. Ja batannya masa itu adalah senior
engineering. Awalnya, salah satu media
teknologi yang berhasil diciptakannya
adalah social bookmarking start
up yang diberi nama HotLinks. Dalam
usaha yang dikembangkannya tersebut, Abrams bertindak sebagai founder sekaligus
CEO.
Pada tahun 2002, Abrams berhasil mencatatkan prestasinya lagi dengan menciptakan
situs jaringan sosial
bernama Friendster yang
kemudian diluncurkan pada tahun 2003.
Meskipun tidak dipromosii- secara dahsyat,
namun kehadiran Friendster
ini langsung mendap<: sambutan
positif dari para pecinta dunia maya. Hal ini dapat dibuktikan dengan
melimpahnya peselancar dunia maya yang menjadi anggotanya dalam waktu
singkat. Akhirnya, keberhasilan
Friendster memicu kebutuhan akan
sebuah pengelolaan yang
lebih profesional. Oleh sebab itu, ia memutuskan untuk mendirikan perusahaan
yang secara khusus mengelola situs jejaring sosial ini. Lahirlah
Friendster Inc. yang berkantor pusat di
Silicon Valley, California, Amerika Serikat. Sebagai kreator Friendster,
Abrams menduduki posisi
sebagai CEO dalam perusahaan tersebut.
Friendster terus mengalami perkembangan
selama 2 tahun sebagai situs pembentuk komunitas internet.
Namun pada tahun 2004, "aura
kesuksesan" Friendster mulai meredup seiring dengan munculnya si tus
jejaring sosiallain seperti MySpace dan Facebook. Pada tahun yang sama, Abrams
mundur dari kursi kepemimpinan Friendster Inc. yang kemudian digantikan oleh
Tim Koogle yang saat itu menjabat sebagai CEO Yahoo.
Mundurnya Abrams sebagai CEO Friendster
tidak mengurangi semangatnya untuk tetap
berinovasi di bidang
yang sama. Selepas dari
Friendster, Abrams kembali menggebrak dunia maya dengan meluncurkan situs
jaringan sosial yang diberi nama Socializr. Situs ini didesain bagi peselancar untuk
berbagi informasi tentang
perayaan tertentu dengan ternan seperti pesta,
makan malam bersama, dan lain sebagainya. Selain itu, anggota Socializr juga
bisa mengirim undangan pesta kepada
ternan-ternan yang diinginkan. Seperti halnya dengan Friendster, Socializr
juga mendapat animo yang
positif dari pecinta dunia maya. Dalam pengelolaannya, Socializr ditangani oleh Socialirz Inc., di mana Abrams bertindak
sebagai CEO-nya.
Perjalanan Pengusaha Sukses Jonathan Abram
Kerja keras dan dedikasinya
pada dunia maya
mengantar Jonathan Abrams sebagai
pengusaha muda yang sukses. Keuletannya dalam membangun bisnis media teknologi
tidak hanya mendatangkan ke suksesan
secara finansial, tetapi juga sosial. Secara finansial, kesuksesan yang
diraih jelas mendatangkan pundi-pundi dolar yang tidak sedikit
jumlahnya. Secara sosial, kesuksesan menjadikan Abrams sebagai sosok yang
dikenal publik.
Sebagai pengusaha muda, Abrams banyak menerima penghargaan
atas prestasinya, di antaranya adalah:
•
Breakout Star of 2003 dari Entertainment Weekly.
•
Entertainment Marketers of
the Year dari
Advertising Age
Magazine.
•
One of the world's top young innovators
oleh MIT Technology
Review.
•
Nominator dalam kategori Software
Designer pada ajang Wired
Rave Awards tahun 2004.
Pemenang dalam penghargaan pengusaha
secara berturut-turut yang kemudian dijuluki sebagai The Social Pioneer oleh
Vanity Fair pada bulan Juni 2008.
SENIOR ENGINEERING YANG SUKSES
Sebuah kalimat motivasi "kerja keras
menghasilkan kesuksesan" sepertinya sesuai untuk menggambarkan perjalanan
Jonathan Abrams dalam membangun bisnis internet. Namun layaknya roda berputar,
bisnis yang dibangun dan dikelola oleh Abrams juga mengalami pasang surut.
Jonathan Abrams mengawali kariernya
sebagai senior engineering di
perusahaan Netscape pada
tahun 1996. Dengan
keahliannya, Abrams juga memperoleh kesempatan untuk berkarier di
perusahaan telekomunikasi terbesar Kanada yaitu Nortel.
Di sela-sela waktu
luangnya, Abrams menulis kode untuk browser Navigator Web dan menghadiri
pertemuan rutin komunitas pengusaha
Silicon Valley Association of Startup
Entrepreneurs dan Software
Development Forum.
Kariernya sebagai senior engineering di
Netscape hanya bertahan selama satu setengah tahun. Pada tahun
1998, Abrams memutuskan untuk keluar dari Netscape. Sekitar 9 (sembilan)
bulan kemudian, Abrams meluncurkan
HotLinks sebagai situs social bookmark. Selama satu setengah
tahun, HotLinks hanya
mampu menarik perhatian
500.000 anggota. Kondisi ini tidaklah
menguntungkan sehingga pada tahun 2001,
perusahaan ini merger dengan perusahaan software British agar tetap
bisa bertahan. Abrams kemudian
mengambil keputusan untuk meninggalkan
HotLinks agar bisa fokus pada pengembangan dan inovasi bisnis media
teknologi yang baru.
Setelah mengalami kegagalan dengan
HotLinks, Abrams mulai bangkit dan kemudian
menemukan ide baru yaitu
membuat sebuah web site yang dapat
menghubungkan orang-orang dari belahan
dunia untuk saling berinteraksi. Abrams kemudian menyampaikan
idenya itu kepada salah seorang temannya dan ternyata sang ternan
menyukai ide tersebut. Kemudian muncullah nama Friendster untuk web site
tersebut. Dalam waktu
tiga bulan, Abrams
mampu menciptakan Friendster. Untuk mengujinya, dia
mengirim undangan kepada ternanternan dekatnya.
Untuk merealisasi dan mengaplikasikan
Friendster, Abrams membutuhkan dana yang tidak sedikit. Melalui mantan vice president HotLinks yang bernama Melissa Lloyd, Abrams berhasil memperoleh
dana dari beberapa
investor. Friendster
akhirnya diluncurkan pada bulan
Maret 2003. Situs jaringan sosial
ini kemudian tumbuh pesat dan dalam waktu singkat telah mampu
menjaring jutaan peselancar internet sebagai anggotanya. Kemajuan yang pesat
ini menjadikan Friendster sebagai situs jaringan sosial yang fenomenal dan
merupakan satu-satunya situs pembentuk komunikas secara online.
Setelah merajai dunia maya selama
kurang lebih 2 tahun, Friendster mulai mengalami masa surut. Hal ini dipicu
oleh munculnya situs-situs jaringan
baru yang tidak kalah
dalam fasilitas seperti MySpace dan Facebook. Kemerosotan Friendster
ini cukup memukul Abrams selaku CEO-nya.
Seperti halnya dengan
HotLinks, Abrams memutuskan untuk meninggalkan Friendster dan
kembali mencari ide baru.
Akhirnya Abrams kembali dengan
terobosan barunya yaitu Socializr. Pada
terobosannya kali ini,
Abrams tetap memegang kendali. Seperti halnya dengan
Friendster, Socializr juga merupakan situs jaringan sosial, hanya saja
lebih difokuskan pada sharing event. Kehadiran situs ini membantu para promotor
konser, bar, dan lainnya yang bergerak di bidang penyelenggaraan acara.
Meskipun bisnis
yang dijalankannya mengalami
pasang surut, namun Jonathan
Abrams tidaklah mudah
putus asa. Ia senantiasa dapat segera pulih dari kegagalan
yang dialaminya dan mulai kembali dengan ide-ide yang baru
EmoticonEmoticon