Kisah Pengusaha Internet Sukses Mark Zuckerberg

12:00 AM 0

Situs Fenomenal FACEBOOK

Satu lagi jaringan  sosial yang satu ini  banyak pecandunya baik muda maupun tua, yaitu Facebook . Dalam sejarah situs jaringan sosial di  Amerika Serikat-dan bahkan di dunia-Facebook  mampu menandingi , bahkan menggeser peringkat Friendster  yang saat itu ber­ predikat sebagai  jaringan sosial pertama dan  paling digemari di Amerika Serikat.
Sejak diluncurkan  pada tanggal 4 Februari 2004,  Facebook mampu menjaring banyak anggota dalam waktu singkat.  Beragamnya aplikasi  yang  ditawarkan olehjaringan sosial ini mendorong semakin banyak  peselancar dunia maya  yang bergabung menjadi keluarga Facebook . Seiring berjalannya waktu, semakin banyak komunitas dalam Facebook yang lahir, satu demi satu . lnilah tanda bahwa  jaringan  sosial ini juga bakal men dulang sukses seperti halnya Friendster.
Keberhasilan Facebook sebagai  jaringan sosial tidak lepas dari kerja keras seorang pemuda bernama Mark Zuckerberg . Siapa sebenarnya Mark Zuckerberg? Simak profil dan kisah perjalanannya berikut ini.

ANAK  HARVARD YANG CERDAS

Mark Zuckerberg


Mark Zuckerberg lahir pada tanggal 14 Mei 1984 dengan nama lengkap Mark Elliot Zuckerberg. Pria berkebangsaan Amerika Serikat ini kini tinggal di kota Dobbs Ferry, New York, Amerika Serikat.
Mark Zuckerberg menempuh  pendidikan  di bidang computer science di  Harvard  University. Setelah  menyelesaikan  kuliahnya, Zuckerberg  menjadi  seorang  computer programmer dan  pengusaha muda yang sukses. Keberhasilannya dilatarbelakangi oleh kegemilangan Facebook itu sendiri. Saat ini, Zuckerberg tercatat sebagai orang terkaya di Amerika yang ke-321. Bahkan majalah Forbes mencatatnya sebagai miliarder  termuda  yang  memperoleh  kekayaan  dari  hasil  usahanya sendiri, bukan dari warisan.

"EXETER FACE BOOK" CIKAL BAKAL FACEBOOK.COM

Logo Facebook
Logo Facebook

Sebenarnya Mark Zuckerberg sudah memulai proyek Facebook sejak masih  duduk  di  bangku  kuliah.  Bersama  dengan  ternan  kuliahnya, Andrew  McCollum  dan  ternan  sekamarnya,  Dustin  Moskovits  dan Chris Hughes, Zuckerberg mulai merancang dan mengembangkan  si tus jaringan sosial yang di Indonesia digunakan  pula oleh caleg untuk berkampanye. Ide pembuatan situs Facebook ini berasal dari Phillips Exeter Academy yang merupakan sekolah menengah atas ternpat Zuckerberg  pernah  bersekolah. Sekolah tersebut memiliki tradisi unik dengan  menerbitkan  buku  alumni  dengan  nama  The Exeter Face  Book yang kemudian  dibagikan kepada lulusannya setiap tahun. Tujuannya, agar setiap siswa dapat tetap berhubungan  dan mengingat ternan kelas­ nya. Buku alumni tersebut kemudian dikembangkan  dan diaplikasikan oleh Zuckerberg di dunia maya.

Sebelum merintis  Facebook, Zuckerberg mengembangkan  sistem rekomendasi musik yang disebut dengan Synapse yang kemudian dikenal   dengan   Wirehog.   Namun   proyek   tersebut   ditinggalkan untuk melakukan proyek baru. Selama menjalani masa kuliah di Harvard, Zuckerberg menciptakan Facemash yaitu web site yang membandingkan foto asrama mahasiswa dari setiap sisi. Namun pihak kampus dalam hal ini Harvard merasa tidak senang dengan web site tersebut, sehingga Zuckerberg sang kreator web site harus menghadapi tindakan indisipliner dari pihak kampus. Hukuman yang diterima Zuckerberg tidak membuatnya jera untuk berinovasi mengembangkan situs. Dalam waktu kurang dari 3 (tiga) bulan, Zuckerberg berhasil meluncurkan Facebook.


Pada awalnya peluncuran Facebook secara eksklusif diperuntukkan bagi mahasiswa Harvard. Dalam tempo relatif singkat, kehadiran Facebook mendapat  sambutan  positif dari  mahasiswa Harvard. Setengah  dari   jumlah  mahasiswa  di  kampus  tersebut  bergabung dalam Facebook. Bahkan, kampus lain di wilayah Boston meminta jaringan Facebook pula. Besarnya minat mahasiswa untuk bergabung dalam komunitas Facebook membuat Zuckerberg kewalahan dalam mengelola situs jaringan sosial ini. Dia kemudian merekrut temannya Dustin Moskovitz dan Chris Hughes untuk membantunya membangun Facebook. Hanya dalam waktu 4 (empat) bulan, Facebook telah menambah lebih dari 30 jaringan kampus.


Dalam  mengelola Facebook, Zuckerberg bertindak  sebagai CEO dan bertanggung jawab terhadap pengaturan seluruh petunjuk dan strategi produk Facebook. Selain itu, ia juga mengarahkan perancangan layanan Facebook dan pengembangannya pada teknologi inti dan infrastruktur.
Setelah  Facebook  meraih  sukses,  Zuckerberg,  Moskovits,  danHughes pindah ke Palo Alto, California, Amerika Serikat. Untuk lebih mengembangkan   Facebook,  Zuckerberg   kemudian   menemui   dan meminta Sean Parker, mantan co-founder Napster, untuk membantunya. Permintaan  tersebut disambut oleh Sean Parker dengan senang hati. Bergabungnya Parker dalam pengelolaan Facebook menjadi babak baru dalam hal investasi. Parker memperkenalkan Zuckerberg dengan Peter 
Thiel, co-founder  PayPal, yang kemudian  memberi  Facebook suntikan dana sebesar $500.000 (lima ratus ribu dolar Amerika Serikat).


Facebook Vs Friendster
Friendster Vs Facebook
Jumlah anggota Facebook yang semakin meningkat tajam mendapat sorotan dari Friendster yang kemudian mencoba untuk mengakuisisi Facebook dengan menawarkan harga $10 juta pada pertengahan  tahun 2004. Namun,  tawaran  tersebut  ditolak  oleh Zuckerberg  selaku CEO perusahaan  ini. Justru,  Facebook mendapat  kucuran  dana yang lebih besar dari Accel Partners senilai $12.7 juta. Keberhasilan Facebook menyedot    pecinta    dunia    maya   akhirnya    memancing    perhatian Yahoo yang kemudian  menawar  harga $1 miliar  untuk  mengakuisisi Facebook pada tahun 2006. Tawaran menggiurkan dari Yahoo diterima oleh Zuckerberg, tetapi hanya secara lisan.


Namun kemudian Yahoo menurunkan penawarannya  menjadi $800 ribu. Tentu saja, penawaran ini langsung ditolak oleh Zuckerberg. Selanjutnya Yahoo kembali menawarkan harga $1 miliar dan kali ini tawaran tersebut tidak lagi menggiurkan   bagi  anak  Harvard  ini.  Penolakan  tersebut  bukanlah untuk   pertama    kalinya   dilakukan   oleh   Zuckerberg.   Hal   serupa juga dialami oleh Viacom yang menawarkan harga $750 juta untuk mengakuisisi Facebook pada Maret 2006. Banyak perusahaan  software dan media teknologi yang ingin mengakuisisi Facebook, tetapi ditolak oleh Zuckerberg. Tindakannya  ini memunculkan  predikat yang kurang baik bagi Zuckerberg di kemudian  hari, yaitu sebagai "bocah kemarin sore" yang berubah  menjadi seorang miliarder.


Salah satu Iklan Facebook

Di tengah-tengah  kesuksesan Facebook yang terus menanjak, muncul "kabar miring" tentang Zuckerberg. Zuckerberg diduga telah mencuri  kode sumber dari ternan kuliahnya sewaktu di Harvard yang kemudian dijadikan sebagai kode sumber Facebook. Kabar tersebut berkembang dan menjadi kontroversi. Meskipun menjadi kontroversi, Facebook terus melesat. Lebih dari satu juta pengguna baru mendaftar setiap minggunya.


Microsoft sebagai salah satu perusaha software terbesar di dunia turut terkesan dengan keberhasilan yang diraih Zuckerberg melalui Facebook-nya. Hal ini direalisasikan Microsoft dengan menanamkan modal ke dalam Facebook sebesar $240 juta pada Oktober 2007. Banyaknya investor yang masuk ke Facebook menjadikan  perusahaan ini  ditaksir   bernilai  $15  miliar  dan   masuk  dalam   kategori  lima perusahaan internet yang paling berharga di Amerika Serikat dengan pendapatan  per tahun sebesar $150 juta.



Kesuksesan Facebook tidak menjadikan  Zuckerberg puas dan jalan di tempat". Zuckerberg tetap berusaha  untuk  terus mengembang­ kan Facebook sehingga anggota komunitasnya merasa puas dengan layanan  dan  fasilitas yang diberikan.  Oleh sebab  itulah,  Zuckerberg lebih mementingkan pertumbuhan atau perkembangan Facebook dibandingkan  pendapatan.  Atas keberhasilannya merintis dan mem­ bangun  Facebook  hingga  menjadi  situs  jaringan  sosial yang  paling banyak digemari,  Zuckerberg  memperoleh  penghargaan  sebagai Best Startup CEO pada pergelaran Crunchie Award pada tahun 2007.

Kisah Pengusaha Sukses Jonathan Abram

3:53 AM 0

Cerita Pengusaha Sukses Jonathan Abram - Si Legenda Friendster



Untuk Generasi Y2K Siapa  yang  tidak kenai dengan  situs social networking Friendster? Situs  jaringan  sosial  ini  mampu   menjembatani  semua  orang   yang  berada   di  berbagai   bela­han  dunia  untuk saling berinteraksi.  Kemudahan  akses dan  beragamnya  fasilitas yang disediakan  menjadikan Friendster sebagai  situs jaringan sosial yang banyak  di­ gandrungi  oleh berbagai  kalangan  baik  muda  maupun tua dan  dari bermacam   jenis profesi mulai dari  pelajar atau mahasiswa,   pebisnis hingga  politikus. Kesuksesan Friendster tentu tidak datang  dengan  sendirinya.  Lantas, siapa  yang  berdiri di  balik  kesuksesan   jejaring sosial ini? Dia adalah Jonathan Abrams.  Berikut perjalanan seorang Jonathan  Abrams  yang  merintis dan  memba­ngun usahanya  di bidang  media teknologi.

DARI NETSCAPE MENUJU FRIENDSTER


Jonathan Abrams
Jonathan Abrams
dari: https://people.emich.edu
Jonathan Abrams merupakan sosok pemuda workaholic dan inovator. Berbekal gelar Honors B.Sc yang diperolehnya dari fakultas Computer Science di  McMaster University, Jonathan  Abrams mendedikasikan dirinya  pada perusahaan  internet  terkenal, Netscape dan  Nortel. Ja­ batannya masa itu adalah senior engineering. Awalnya, salah satu media
teknologi yang berhasil diciptakannya adalah social bookmarking start­
up yang diberi nama HotLinks. Dalam usaha yang dikembangkannya tersebut, Abrams bertindak sebagai founder sekaligus CEO.
Pada tahun  2002, Abrams berhasil mencatatkan  prestasinya lagi dengan  menciptakan  situs  jaringan sosial bernama  Friendster  yang

kemudian diluncurkan pada tahun 2003. Meskipun tidak dipromosii-­ secara dahsyat,  namun  kehadiran  Friendster  ini langsung  mendap<: sambutan positif dari para pecinta dunia maya. Hal ini dapat dibuktikan dengan melimpahnya peselancar dunia maya yang menjadi anggotanya dalam   waktu  singkat.  Akhirnya,  keberhasilan   Friendster   memicu kebutuhan   akan  sebuah  pengelolaan  yang  lebih  profesional.  Oleh sebab itu, ia memutuskan  untuk mendirikan  perusahaan  yang secara khusus mengelola situs jejaring sosial ini. Lahirlah Friendster Inc. yang berkantor  pusat di Silicon Valley, California, Amerika Serikat. Sebagai kreator  Friendster,  Abrams  menduduki   posisi  sebagai  CEO  dalam perusahaan tersebut.


Friendster terus mengalami perkembangan selama 2 tahun sebagai situs pembentuk komunitas  internet.  Namun pada tahun  2004, "aura kesuksesan" Friendster mulai meredup seiring dengan munculnya si­ tus jejaring sosiallain seperti MySpace dan Facebook. Pada tahun yang sama, Abrams mundur  dari kursi kepemimpinan  Friendster Inc. yang kemudian digantikan oleh Tim Koogle yang saat itu menjabat sebagai CEO Yahoo.

Mundurnya Abrams sebagai CEO Friendster tidak mengurangi semangatnya  untuk  tetap  berinovasi  di  bidang  yang sama.  Selepas dari Friendster, Abrams kembali menggebrak dunia maya dengan meluncurkan situs jaringan sosial yang diberi nama Socializr. Situs ini didesain  bagi peselancar  untuk  berbagi  informasi  tentang  perayaan tertentu dengan ternan seperti pesta, makan malam bersama, dan lain sebagainya. Selain itu, anggota Socializr juga bisa mengirim  undangan pesta kepada ternan-ternan yang diinginkan. Seperti halnya dengan Friendster,  Socializr  juga mendapat  animo  yang  positif dari  pecinta dunia  maya. Dalam pengelolaannya, Socializr ditangani  oleh Socialirz Inc., di mana Abrams bertindak sebagai CEO-nya.


Perjalanan Pengusaha Sukses Jonathan Abram

Kerja keras dan  dedikasinya  pada  dunia  maya  mengantar  Jonathan Abrams sebagai pengusaha muda yang sukses. Keuletannya dalam membangun bisnis media teknologi tidak hanya mendatangkan  ke­ suksesan secara finansial, tetapi juga sosial. Secara finansial, kesuksesan yang diraih  jelas mendatangkan  pundi-pundi dolar yang tidak sedikit jumlahnya. Secara sosial, kesuksesan menjadikan Abrams sebagai sosok yang dikenal publik.
Sebagai pengusaha  muda, Abrams banyak menerima  penghargaan
atas prestasinya, di antaranya adalah:
•   Breakout Star of 2003 dari Entertainment Weekly.
•   Entertainment  Marketers   of  the  Year  dari   Advertising   Age
Magazine.
•   One of the world's top young innovators  oleh MIT  Technology
Review.
•   Nominator  dalam kategori Software Designer pada ajang Wired
Rave Awards tahun 2004.



Pemenang dalam penghargaan pengusaha secara berturut-turut yang kemudian dijuluki sebagai The Social Pioneer oleh Vanity Fair pada bulan Juni 2008.


SENIOR ENGINEERING YANG SUKSES


Sebuah kalimat motivasi "kerja keras menghasilkan kesuksesan" sepertinya sesuai untuk menggambarkan perjalanan Jonathan Abrams dalam membangun bisnis internet. Namun layaknya roda berputar, bisnis yang dibangun dan dikelola oleh Abrams juga mengalami pasang surut.
Jonathan Abrams mengawali kariernya sebagai senior engineering di   perusahaan   Netscape  pada  tahun   1996.  Dengan   keahliannya, Abrams juga memperoleh kesempatan untuk berkarier di perusahaan telekomunikasi terbesar Kanada yaitu Nortel.

Di sela-sela waktu luangnya, Abrams menulis kode untuk browser Navigator Web dan menghadiri pertemuan  rutin komunitas pengusaha Silicon Valley Association  of  Startup   Entrepreneurs   dan  Software  Development Forum.
Kariernya sebagai senior engineering di Netscape hanya bertahan selama satu setengah tahun.  Pada tahun  1998, Abrams memutuskan untuk keluar dari Netscape. Sekitar 9 (sembilan) bulan kemudian, Abrams meluncurkan  HotLinks sebagai situs social bookmark. Selama satu  setengah  tahun,  HotLinks  hanya  mampu   menarik   perhatian
500.000 anggota. Kondisi ini tidaklah menguntungkan  sehingga pada tahun 2001, perusahaan ini merger dengan perusahaan software British agar  tetap  bisa bertahan.  Abrams  kemudian  mengambil  keputusan untuk  meninggalkan  HotLinks agar bisa fokus pada pengembangan dan inovasi bisnis media teknologi yang baru.


Setelah mengalami kegagalan dengan HotLinks, Abrams mulai bangkit dan kemudian  menemukan  ide baru yaitu membuat  sebuah web site yang dapat menghubungkan  orang-orang dari belahan dunia untuk  saling berinteraksi.  Abrams kemudian  menyampaikan  idenya itu kepada salah seorang temannya dan ternyata sang ternan menyukai ide tersebut. Kemudian muncullah nama Friendster untuk web site tersebut.  Dalam  waktu  tiga  bulan,  Abrams  mampu   menciptakan Friendster. Untuk mengujinya, dia mengirim undangan kepada ternan­ternan dekatnya.



Untuk merealisasi dan mengaplikasikan Friendster, Abrams membutuhkan dana yang tidak sedikit. Melalui mantan  vice president HotLinks yang bernama  Melissa Lloyd, Abrams berhasil memperoleh dana  dari  beberapa  investor. Friendster  akhirnya  diluncurkan   pada bulan  Maret 2003. Situs jaringan  sosial ini kemudian  tumbuh  pesat dan dalam waktu singkat telah mampu menjaring jutaan peselancar internet sebagai anggotanya. Kemajuan yang pesat ini menjadikan Friendster sebagai situs jaringan sosial yang fenomenal dan merupakan satu-satunya situs pembentuk komunikas secara online.
Setelah merajai dunia maya selama kurang lebih 2 tahun, Friendster mulai mengalami masa surut. Hal ini dipicu oleh munculnya situs-situs jaringan  baru  yang tidak  kalah  dalam  fasilitas seperti  MySpace dan Facebook. Kemerosotan Friendster ini cukup memukul Abrams selaku CEO-nya.  Seperti  halnya  dengan   HotLinks,  Abrams  memutuskan untuk meninggalkan Friendster dan kembali mencari ide baru.




Friendster VS FacebookAkhirnya  Abrams kembali  dengan  terobosan  barunya  yaitu Socializr.  Pada   terobosannya   kali   ini,   Abrams   tetap   memegang kendali. Seperti  halnya dengan  Friendster, Socializr juga merupakan situs jaringan sosial, hanya saja lebih difokuskan pada sharing event. Kehadiran situs ini membantu  para promotor  konser, bar, dan lainnya yang bergerak di bidang penyelenggaraan acara.

Meskipun  bisnis  yang  dijalankannya   mengalami  pasang  surut, namun  Jonathan  Abrams  tidaklah  mudah  putus  asa. Ia  senantiasa dapat segera pulih dari kegagalan yang dialaminya dan mulai kembali dengan ide-ide yang baru


Cerita Pengusaha dan Motivator Andrie Wongso

5:41 AM 0
CERITA SUKSES ANDRIE WONGSO
Cerita Sukses Andrie Wongso
Andrie Wongso
Andrie Wongso adalah seorang motivator papan atas diIndonesia. Ia selalu diminati oleh banyak orang dan setiap seminarnya yang diadakannya pun selalu dibanjiri oleh banyak orang. Siapakah Andrie Wongso ini yang sebenarnya?
Pria yang terkenal dengan senyuman khasnya ini terlahir di sebuah keluarga mis.kin, di Malang pada 6 Desember 1945. Sejak kecil, ia hidup dalam kekurangan. Bahkan, Andrie Wongso kecil harus bekerja memeras keringat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya bersama keluarga.

 Parahnya lagi, karen a kondisi keuangannya tersebutlah, Andrie terpaksa putus sekolah ketika ia masih duduk di kelas 6 SD. Bagi anak kedua dari tiga bersaudara ini, perjuangan hidup itu wajib untuk dilakukan. Kita tidak akan mendapatkan apa yang kita inginkan bila tidak mau berkorban. Pengorbanan terse but juga berlaku untuk mimpi. Karena mimpi dan angan yang dibiarkan hanya akan menjadi suatu hal yang sia-sia.
Usia muda tanpa pendidikan, membuat Andrie Wongso merasa bosan. Ia harus bisa melakukan sesuatu. Maka dari itu, sang ayah pun memasukannya dalam sebuah sekolah kungfu. Setiap hari, Andrie membekali dirinya dengan belajar kungfu dan melihat aksi jagoan favoritnya, Bruce Lee di layar kaca.
Ketika beranjak dewasa, sang ayah pun mengijinkan Andrie Wongso kecil untuk merantau di Jakarta. Di tempat barunya tersebutlah, Andrie bersama beberapa temannya mendirikan sebuah perguruan kungfu Hap Kun Do. "Dengan kungfu, saya dapat membentuk mental positif yakni disiplin, tanggungjawab, pantang menyerah, dan ulet," Ucap Andrie Wongso dengan mengurai senyum khasnya (disadur dari http:/ jfajar-aryanto.blogspot.com/2010/01/andriewongso-motivator.html).
Pada tahun 1980, Andrie Wongso pun memberanikan diri untuk terbang ke Taiwan. Ia sangat ingin memperdalam ilmu kungfu di tempat yang masih cukup asing baginya tersebut. Selama Andrie Wongso berada di Taiwan, ia pernah turut bermain film dalam tiga film kungfu sekaligus. Namun, dari ketiga filmnya tersebut, ia tidak pernah menjadi pemeran utama. Meskipun demikian, Andrie Wongso tetap mensyukuri pengalaman berharga yang tidak akan pernah tergantikan tersebut. Tak pernah sekalipun, ia mendapat tawaran sebagai pemeran utama.
Pada suatu hari, Andrie Wongso terpaksa pulang ke Jakarta. Saat itu, film kungfu sudah redup popularitasnya. Setibanya di Jakarta, Andrie Wongso pun beralih profesi sebagai pebisnis kartu ucapan dengan merk "Harvest". Pada waktu itu, sebenarnya Andrie Wongso sudah menjadi seorang motivator, karena dalam kartu ucapan tersebut, terdapat kata-kata mutiara yang diciptakannya sendiri.
Ternyata penjualan kartu ucapan tersebut laku keras. Permintaan kartu ucapan tersebut melonjak drastis. Tidak hanya itu saja, Andrie Wongso pun sering diminta untuk menjadi pembicara di PT. Harvindo Perkasa. Semenjak  menjadi pembicara di PT. Harvindo Perkasa tersebutlah, Andrie Wongso menemukan adanya mutiara terpendam dalam dirinya. Ia baru sadar bahwa sebenarnya ia memiliki sebuah bakat yang perlu ia gali, yaitu menjadi seorang motivator.
Dari waktu ke waktu, karir Andrie Wongso pun semakin sukses saja. Untuk menunjang karirnya, Andrie Wongso sengaja mendirikan beberapa fasilitas penunjang seperti AW Motivation Training, AW Publishing, Multimedia, serta membuka beberapa outlet AW Success Shop.
Andrie Wongso selalu merasa bangga dengan apa yang sudah berhasil diraihnya selama ini. Ia adalah salah satu contoh tokoh yang berhasil mengejar mimpi. Meskipun tidak mengenyam pendidikan dengan sempurna, namun Andrie Wongso berhasil meraih kesuksesannya, dan membantu orang lain.


CERITA SUKSES TOM CRUISE

5:29 AM 0
CERITA SUKSES TOM CRUISE
Cerita Sukses Tom Cruise

Tom Cruise adalah seorang seorang aktor tampan yang selain memiliki kharisma sebagai seorang bintang, jugamemiliki bakat akting yang luar biasa hebatnya.  Namun takbanyak yang tahu bahwa salah satu aktor termahal di dunia tersebut, sempat keluar dari bangku sekolahnya dan memilih untuk menjadi seorang aktor.

Tom Cruise lahir di Syracuse, USA pada 3 Juli 1962 dengan nama Thomas · Cruise Mapother IV. Masa kecil Tom Cruise begitu religius. Ia adalah seorang anak yang taat beragama,   bahkan ia juga sempat memiliki cita-cita tinggi sebagai seorang pelayan Tuhan (Pendeta). Namun sayangnya, ia keluar dari pendidikannya tersebut dan memilih menekuni dunia keartisan yang membesarkannya hingga sangat terkenal seperti sekarang ini.

Tom Cruise merupakan satu-satunya pria dari empat bersaudara. Jiwanya yang kebapak-bapakan sudah muncul sejak ia masih kecil. Tom Cruise cenderung memiliki inisiatif untuk melindungi saudara-saudara perempuannya tersebut.

Untuk membantu mencukupi kebutuhan keluarganya, Tom Cruise melakukan banyak hal Salah satunya adalah dengan berjualan koran di kompleknya. Adapun gaji dari pekerjaannya tersebut, ia bagi dua yaitu untuk membayar sekolah seminarinya dan kebutuhan keluarganya.
Tom Cruise muda sudah memantapkan hatinya untuk menjadi seorang pendeta. Hal tersebut diperkuat lagi setelah Tom Cruise mengucapkan sumpah hidup selibat (tidak akan menikah seumur hidup). Namun sayangnya, rencana Tom Cruise tersebut gagal di tengah jalan. Ia justru tergoda akan dunia panggung hiburan.


Debut pertama Tom adalah perannya sebagai Billy dalam film Endles Love (1981) yang dibintangi. oleh Broke Shield dan juga Martin Hewitt. Debut berikutnya adalah film 



TAPS  (1981) yang dibintanginya bersama Sean Pean dan George C. Scott. Setelah itu, Tom Cruise semakin sering tampil di layar kaca seperti The Outsiders (1983) yang dibintanginya bersama Matt Dillon, Legend (1985) dan masih banyak lagi.

Namun, nama Tom Cruise melejit lewat sebuah film yang berjudul Top Gun (1986) yang dibintanginya bersama Kelly McGillis dan juga Val Kilmer. Dalam film tersebut, Tom Cruise berperan sebagai Maverick, seorang mahasiswa sekolah angkatan udara yang kemudian jatuh cinta dengan dosennya.

Film tersebut tidak hanya sukses di pasaran, tapi juga mampu membawa pulang Academy Awards (1987) untuk kategori Best Music. Namun sayangnya, film ini belum bisa memasukkan Tom Cruise sebagai pemenang ataupun nominator Academy Awards, karena yang melejit dari film ini hanyalah cerita dan juga soundtractnya, Take My Breath Away yang dibawakan oleh Berlin.


Setelah sukses melalui Top Gun, Tom Cruise kembali meraih sukses melalui sebuah film yang dibintanginya bersama Dustin Hoffman, Rain Man (1988). Dalam film ini, Dustin sangat berterima kasih kepada Tom Cruise karena berkat kerjasama yang bagus, Dustin mampu meraih Academy Awards 1989 sebagai pemeran utama terbaik. Sedangkan Tom Cruise berhasil menyabet penghargaan dalam Kansas City Film Critics Circle Awards 1989 untuk kategori pemeran pembantu terbaik.
Debut berikutnya adalah dalam film Bourne on The Fourth of july (1989). Film ini dianggap sebagai dewa penolong bagi karir Tom Cruise karena dalam film ini, nama Tom Cruise tercatat sebagai nominator Academy Awards untuk kategori pemeran utama terbaik.


Di tahun 1990, Tom Cruise bertemu dengan Nicole Kidman dalam sebuah film bertajuk Days Of Thunder. Dari film tersebutlah tumbuh benih-benih cinta di antara keduanya.
Kemudian mereka menikah pacta 24 Desember 1990. Kedua pasangan tersebut dipertemukan lagi di tahun 1992 dalam film Far and Away.


Setelah pernikahannya, karir Tom Cruise pun semakin melejit. Beberapa film yang dibintanginya pun berhasil meraih penghargaan seperti Penghargaan NBR Awards untuk film terbaik dalam jerry McGuire (1994), Penghargaan NBR Awards untuk film Magnolia di tahun 1999. Selain itu juga penghargaan Saturn Awards untuk film Vanila Sky (2001).


Film-film besar Tom Cruise antara lain The Firm (1993), Interview With Vampire (1994), Mission  mposible (1996), Eyes ide Shut (1999), Mission Imposible 2 (2000), Minority Report (2002), The Last Samurai (2003), War of The Worlds (2005), Mission Imposible 3 (2006), Mission Imposible : Ghost Protocol(2011) dan masih banyak lagi.